Tangsel, Kemendikbud --- Sebagai upaya untuk menyinergikan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan dan kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar rapat koordinasi (rakor). Rakor ini mengundang perwakilan dari Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi (Baltekkom) dan penanggung jawab TIK dari 34 provinsi di Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan membuka secara resmi Rakor Pendayagunaan TIK ini, pada Selasa malam (2/2/2016) di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten. Mendikbud sangat berharap banyak muncul solusi-solusi berbasis TIK untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. "Saya harap yang dibahas bukan masalah-masalah, tapi solusi-solusi. Solusi yang dapat diimplementasikan," katanya.
Mendikbud juga menggarisbawahi pentingnya TIK dalam meningkatkan mutu pendidikan, namun meminta agar fokus pada substansi bukan pada gengsinya. "Selama ini kita sering terjebak pada TIK sebagai appearence atau gengsi, namun lupa pada substansinya," katanya. Ia mencontohkan daerah yang membeli komputer untuk ujian nasional berbasis komputer (UNBK). "UN itu hanya beberapa hari, harusnya kalau pengadaan komputer itu untuk pembelajaran dalam rangka mempersiapkan UN, bukan untuk UN," ujarnya.
Ia juga berpesan dalam mengembangkan aplikasi pembelajaran berbasis TIK untuk melibatkan peserta didik. Selama ini, katanya, banyak aplikasi pembelajaran berbasis TIK bagus menurut orang dewasa, namun tidak menarik bagi anak-anak. "Anak-anak itu assessor yang jujur, apa yang bagus menurut kita, belum tentu bagus bagi mereka. Jadi tanya mereka, apakah aplikasi yang kita buat menarik bagi mereka," kata Mendikbud.
Sebelumnya, saat memberikan laporan pelaksanaan rakor, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan bahwa tujuan besar rakor ini adalah membangun ekosistem pendidikan dan kebudayaan melalui gerakan pendayagunaan TIK. "Yang diharapkan dari rakor ini adalah rumusan kebijakan pengembangan dan pendayagunaan TIK, baik infrastruktur, layanan, maupun sumber daya manusianya," ujar Didik. (Desliana Maulipaksi)
sumber:http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/02/sinergikan-pendayagunaan-tik-kemendikbud-gelar-rakor
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan membuka secara resmi Rakor Pendayagunaan TIK ini, pada Selasa malam (2/2/2016) di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten. Mendikbud sangat berharap banyak muncul solusi-solusi berbasis TIK untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. "Saya harap yang dibahas bukan masalah-masalah, tapi solusi-solusi. Solusi yang dapat diimplementasikan," katanya.
Mendikbud juga menggarisbawahi pentingnya TIK dalam meningkatkan mutu pendidikan, namun meminta agar fokus pada substansi bukan pada gengsinya. "Selama ini kita sering terjebak pada TIK sebagai appearence atau gengsi, namun lupa pada substansinya," katanya. Ia mencontohkan daerah yang membeli komputer untuk ujian nasional berbasis komputer (UNBK). "UN itu hanya beberapa hari, harusnya kalau pengadaan komputer itu untuk pembelajaran dalam rangka mempersiapkan UN, bukan untuk UN," ujarnya.
Ia juga berpesan dalam mengembangkan aplikasi pembelajaran berbasis TIK untuk melibatkan peserta didik. Selama ini, katanya, banyak aplikasi pembelajaran berbasis TIK bagus menurut orang dewasa, namun tidak menarik bagi anak-anak. "Anak-anak itu assessor yang jujur, apa yang bagus menurut kita, belum tentu bagus bagi mereka. Jadi tanya mereka, apakah aplikasi yang kita buat menarik bagi mereka," kata Mendikbud.
Sebelumnya, saat memberikan laporan pelaksanaan rakor, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan bahwa tujuan besar rakor ini adalah membangun ekosistem pendidikan dan kebudayaan melalui gerakan pendayagunaan TIK. "Yang diharapkan dari rakor ini adalah rumusan kebijakan pengembangan dan pendayagunaan TIK, baik infrastruktur, layanan, maupun sumber daya manusianya," ujar Didik. (Desliana Maulipaksi)
sumber:http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/02/sinergikan-pendayagunaan-tik-kemendikbud-gelar-rakor
0 Komentar untuk "Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Kemendikbud"